SLANKERS MATA HATI

Kamis, 23 Desember 2010

Slank 24 tahun di ancol

Slank 24 tahun di ancolKelompok musik Slank telah menggelar konser musik untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-24 di Pantai Carnaval, Ancol, pada 29 Desember 2007.

Pagelaran seperti itu sudah mereka lakukan sejak beberapa tahun lalu, dan agaknyanya menjadi acara rutin tahunan.

Usia 24 tahun merupakan usia yang cukup tua untuk sebuah grup band. Satu band biasanya dapat disebut sebagai legendaris, jika telah berumur 30 tahun, artinya enam tahun lagi tak salah jika Slank menyandang band legendaris.

Meski personelnya tidak utuh sejak awal terbentuk pada 26 Desember 1983, Slank tetap tidak mengubah nama.

Berawal dari Cikini Stones Complex di era 1980-an, awalnya band ini membawakan lagu-lagu supergroup "rock `n` roll" asal Inggris, Rolling Stone. Belakangan, band itu pecah dan Bimbim, sang dedengkot, mencoba membangun band baru dengan nama Red Devil, tetapi juga tidak bertahan lama.

Baru setelah Kaka (vokal), Indra Qadarsih (kibor), Bongky (bas) dan Pay (gitar) bergabung, muncullah nama Slank, yang artinya "slenge'an" (tidak lumrah, semaunya sendiri), dan juga "slank" sebagai istilah gaul dalam bahasa Inggris.

Saat itu, Bimbim dan kawan-kawan beralasan, bahasa Indonesia tidak cocok untuk musik rock dan harus menggunakan bahasa gaul atau dulu sering disebut sebagai bahasa preman.

Sayangnya, setelah melepas lima album studio, "Gadis Sexy" (Desember 1990), "Kampungan" (Desember 1991), "Piss" (Desember 1993), "Generasi Baru" (Desember 1994) dan "Minoritas" (Januari 1996), satu album "the best" dan satu album "soundtrack" (Anak Menteng), Slank mengalami keretakan sehingga akhirnya pecah ketika Bongky, Indra dan Pay memutuskan keluar pada 1996.

Meski demikian, kehadiran Ivanka (bas) dan Reynold (gitar) membuat Slank tetap bergerak maju dan menghasilkan album keenam, "Lagi Sedih", diluncurkan pada Februari 1997. Menjelang akhir 1997, Reynold hengkang dan posisinya langsung digantikan oleh dua gitaris, Abdi Nugraha (Abdee) dan Ridho.

Dengan formasi terbaru itulah Slank menghasilkan album "Tujuh" (Januari 1998), "Mata Hati Reformasi" (Mei 1998), "double-album 999+09" (Oktober 1999), "Virus" (September 2001), "Satu Satu" (Maret 2003), "Road to Peace" (Mei 2004), "Peace, Love, Unity and Love" (PLUR, Desember 2004), "Slankissme" (Desember 2005), dan "Slow But Sure" (Maret 2007).

Mereka juga mengeluarkan empat album "the best", tiga album "live concert", masing-masing "Konser Piss" (Nopember 1998), "Slank Virus Road Show" (Pebruari 2002), dan "Slank Bajakan" (kompilasi album "live concert") pada Oktober 2003.

Sebagai band yang telah berusia 24 tahun, musuh terbesar bagi Slank adalah diri mereka sendiri.

"Musuh terbesar kita, ya diri sendiri," kata Bimbim, saat berbincang dengan wartawan di sela peringatan HUT ke-24 Slank di markas besar mereka, Gang Potlot III Nomor 14, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Menurut dia, diri sendiri bukanlah sebagai sikap jumawa atau egois, melainkan kejenuhan akibat bentuk kegiatan yang sama. "Bayangin aja, kerjaan kita-kita ini cuma latihan, bikin lagu, rekaman, 'touring', wawancara dengan kalian. Itu aja."

Agar dapat mengenyahkan rasa jenuh itu, para personel Slank memiliki resep yang menurut mereka sejauh ini ampuh.

"Ibaratnya, kalau kerja tiga jam, kita cuma kerja satu jam. Dua jam selebihnya kita manfaatkan untuk bercengkerama," kata Kaka.

Dengan jurus seperti itu, ia menilai, bukan hanya kejenuhan yang dapat disingkirkan, tetapi sekaligus juga bisa lebih merekatkan keakraban di antara para personel.

Bimbim secara berkelakan mengatakan, "Ibu-ibu juga bikin arisan, 'gak 'tahu deh kalau mereka juga 'ngegosipin' kita-kita." Ibu-ibu yang dimaksudnya adalah para istri personel Slank.

Ivanka menambahkan, "Kita 'gak' kenal selingkuh, jadi solid."

Cinta Damai

Konser HUT Slank tahun ini bertajuk "From Slank With Love", dan Bimbim, Kaka, Abdee, Ronald, Ivanka bakal berkolaborasi dengan sembilan artis wanita, yakni Maia "Ratu", Melanie Subono, Sarah Indonesian Idol, Tika dan Tiwi (T2), Julia Perez, Dewi Persik, Sherina, Astrid, dan Nirina Zubir.

Selain itu, band asal Jepang, The Big Hip, juga akan tampil sebagai band tamu dan sekaligus juga berkolaborasi dengan Slank.

Berbicara tentang tajuk konser, Kaka mengatakan, Slank ingin menebarkan virus cinta kasih dan perdamaian kepada masyarakat luas, bukan hanya para "slankers" (penggemar) maupun penonton yang akan menyaksikan konser musik mereka nanti.

Tema cinta kasih dan perdamaian sendiri sudah diusung Slank dalam setiap konsernya, sejak reformasi bergulir di Tanah Air pada 1998.

Bimbim, Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ronald (Gitar), Ivanka (bas) adalah formasi Slank yang baru berusia 10 tahun, tetapi tampaknya merupakan yang paling solid. Kehadiran Abdee, yang juga piawai sebagai produser musik, dipadukan dengan kesetiaan Bimbim-Kaka ditambah Ivanka dan Ronald, juga merupakan nilai penting dalam sisi kehidupan Slank.

Selama 10 tahun terakhir, formasi ini menghasilkan sembilan dari 15 album studio, sejak Slank meluncurkan album debut "Suit Suit He...He..." (Gadis Sexy) tahun 1990.

Tampilnya The Big Hip dalam konser HUT ke-24 Slank bukan tanpa alasan. Menurut Bimbim, band asal negeri Sakura itu adalah "mitra" mereka saat rekaman di Jepang, sekitar Ramadhan lalu.

"Kita sudah rekaman dengan mereka. Rencananya, awal tahun depan (2008) albumnya dirilis di Jepang dan di sini," katanya.

Selain album kolaborasi dengan The Big Hip, Bimbim mengatakan, Slank juga bikin album di Amerika Serikat (AS), dan akan diluncurkan dalam waktu hampir bersamaan dengan album yang dibuat di Jepang.

"Pokoknya, Januari 2008 Slank akan meluncurkan dua album internasional," katanya.

Ketika ditanyakan tentang kegiatan Slank pada Malam Tahun Baru 2008, ia mengatakan, kelompoknya bakal libur.

"Di rumah aja. Nonton TV," katanya.

Sementara itu, Bunda Slank (sang pengasuh), menyatakan rasa syukur yang besar kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anak-anak asuhnya itu sudah berhasil dalam karir.

"Syukur, Alhamdulilah, mereka sudah bertahan sekian lama. Ke depan, tentunya, mereka harus terus berkarya demi kemajuan musik anak negeri," katanya.

Bunda juga mengatakan, mimpi Slank saat ini adalah dapat menghadirkan lebih banyak band asing pada konser peringatan hari jadi band tersebut.

"Mudah-mudahan terkabul, doakan ya?," kata Bunda sambil tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar